Nias Indah Travel - Let's Travel With Us.. . 082167722221

Saturday, February 3, 2018

The Winner Nias Selatan Open Surfing Contest 2017


THINKING IN COMING AND SURFING IN INDONESIA?

Our Pleasure Surf Camp in Nias Island invite you to discover this great place made for surfers from around the world

WRITE US NOW AND MAKE GREAT DEALS!


The Heads of Region and Deputy Regional of Nias Islands attended the final surfing competition at Sorake Beach, Luahagundre Maniamolo Sub-district, South Nias Regency after attending the 14th anniversary ceremony of South Nias District (Nisel) Year 2017, Saturday (28 / 07).
Nias Selatan Regent Dr.Hilarius Duha, SH., MH., statetd that the surfing game will be held every year in South Nias even the best surfers can be included in the national and international surfing contest. His side would like to thank all those who have supported Nias Selatan Open Surfing Contest (NSOSC) as well as the 14th anniversary of Nisel District in 2017.
“Saya mengharapkan agar masyarakat selalu menjaga situasi keamanan dan ketertiban serta memelihara dan melestarikan kebersihan lingkungan pantai sorake ini dan sekitarnya, karena itu semua merupakan daya tarik bagi para tamu dari domestik dan luar negeri untuk berkunjung ke Nisel,” harap Hilarius Duha. Bupati Nisel mengucapkan selamat bagi yang meraih kejuaraan dan bagi yang belum meraih juara kiranya bersabar karena ini bukan sebuah kekalahan tetapi kemenangan yang masih tertunda.
“I hope that the public will always maintain the security, order situation, maintain and preserve the cleanliness of this sorake beach environment and surroundings, because it can attract guests from domestic and abroad to visit Nisel,” Hilarius Duha said. The Nias Selatan Regent congratulates those who win the championship and those who have not won yet, shall be patient, because lose means a pending victory.
This surfing competition was ended with award prizes for winners and certificates for participants. Participants of the men’s competition competitions First men: Alex Buulolo from Nisel, 2nd place: Nicolas Undurraga from Chile, 3rd Winner: Rehel Fernandus Wau from Nisel and 4th Winner: Justin Buulolo from Nisel. Competition contest among women (Wumen devition) First Winner: Patricia Cabirini from Brazil, 2nd Winner: Lindall Edmonds from USA, 3rd Winner Yasniar Gea from Nisel, 4th Winner: Beatrize Mella from Chile and Champion V: Salini Rengganis from Bali.
Meanwhile, the boys deviate in the top 10 are: Yoza Zagoto, Wedianto Wau, Alinea Maduwu, Sosuizisokhi Zagoto (from Nias Selatan), Ulises Vinicious Periera (from Brazil), Dion Zagoto, Benefasius B.Wau, Rahul Billy, Kadmiel Wau (From Nias Selatan) and Neximeldi Fernandes (from Bengkulu). Furthermore, woman who reached the top 5 positions are: Lusinda Wau Paskalia, Sari Wau Color, Margaret Lorena Maruhawa, Suknianis Laia, and Melan Dwi Putri Gea (from Nias Selatan).
On that occasion, the committee announced the photo contest win by Andanda Putra Duha (1st winner), Kristof Duha (2nd Winner) and Hosea Luahambowo. Each prize of the photo competition was submitted by Vice Regent Sozanolo Ndruru, Danlanal Nias Sea Colonel (P) Heri Prihartanto and AKBP Police Chief Robert Kennedy Aritonang, S.Pd.
Previously, the Head of Culture, Tourism, Youth and Sports Agency (Disbudparpora) of Nisel District, Anggreani Dachi, SP., Mentioned through his report that this surfing competition or Nias Selatan Open Surfing Contest (NSOSC) was held from 25-28 July 2017, is Disbudparpora of Nisel Regency in cooperation with the 14th anniversary committee of Nisel District Year 2017 and supported by the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia and the Tourism Office of North Sumatra Province. (ws / timliputandiskominfonisel)

Saturday, December 2, 2017

Berita Pesta Ya’ahowu lagi-lagi tersiar di berbagai media elektronik





Dari beberapa media yang telah memberitakan Pesta Ya'ahowu kami Nias Indah Travel mengutip dua diantaranya yaitu dari webside Kompas.com dan tribunnews.com. Dibawa ini juga ada beberapa kutipan yang kami repost ulang atas ijin yang telah disepakati ^.^











Harian Warta Kota/henry lopulalan
Pergelaran budaya suku yang ada di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, yang dirangkai dalam sebuah Ajang Festival Pesta Ya'ahowu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya dari sejumlah suku di antaranya Suku Batak, Suku Minang, Suku Aceh hingga Etnis Tionghoa melalui atraksi Barongsai di Taman Ya’ahowu, Kota Gunungsitoli.Selain itu Pemerintah Kota Gunungsitoli mencoba memecahkan Rekor Muri dengan menggelar tarian massal Maena yang diikuti sebanyak 6.000 orang. Selain itu juga digelar lomba-lomba yang berkaitan dengan budaya di Kepulauan Nias. Hal itu disampaikan Wali Kota Gunungsitoli, Lakhomizaro Zebua di Gunungsitoli, Jumat (25/11/2016)."Pembukaan Pesta Ya’ahowu, Kamis (24/11/2016) sudah kita buka secara resmi," katanya."Kami dapat laporan dari panitia bahwa sudah ada ribuan pengunjung dari kemarin dan hari ini mendatangi event ini,” kata Lakhomizaro Zebua.
Budaya suku Nias adalah salah satu suku budaya megalitikum tertua di Indonesia sehingga dengan adanya Pesta Ya’ahowu ini pemerintah bersama masyarakat akan selalu menjaga budaya sebagai kekuatan mempertahan budaya bersama.“Pesta Ya’ahowu ini salah satu bentuk mempertahankan budaya dan diharapkan dapat menarik wisata dometsik dan mancanegara, di sini juga peran masyarakat sangat diharapkan,” tambahnya.Menurut wali kota, diharapkan keterlibatan masyarakat untuk menjaga kebersihan di setiap lokasi-lokasi wisata, memberikan keramahtamahan kepada pengunjung, dan tetap memberikan yang terbaik kepada pengunjung.Kepulauan Nias kaya akan kekayaan budaya dan keberagaman suku di dalamanya, seperti Museum Pusaka Nias, Lompat Batu, lokasi surfing Lagundri, Pulau Asu, kampung tradisional di Tumori, Danau Megoto di Alasa, dan masih banyak lagi.Setiap Pemerintah Kabupaten dan Kota berupaya menjadikan daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata dan akan terus dibenahi, tetapi tanpa dukungan dari masyarakat, seluruh cita-cita itu tidak dapat berjalan maksimal.

Pergelaran budaya suku di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, yang dirangkai dalam sebuah Ajang Festival Pesta Ya'ahowu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya dari sejumlah suku-suku yang ada di Indonesia di antaranya Suku Batak, Suku Minang, Suku Aceh hingga etnis Tionghoa melalui atraksi Barongsainya, di Taman Ya’ahowu, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Jumat (25/11/2016).(KOMPAS.com/HENDRIK YANTO HALAWA )
“5 lima kepala daerah di Kepulauan Nias berencana membangun warisan budaya nasional yang telah ditinggalkan oleh leluhur Nias sebagai modal dalam menyejahterakan masyarakat di Kepulauan Nias,” katanya.
Salah seorang tamu dari luar Nias, yakni Bupati Simalungun JR Saragih memberikan apresiasi bagi warga Kepulauan Nias yang menjadikan budaya sebagai modal dasar dalam pengembangan wisata dan masih tetap menjaga kekuatan itu.
“Ini yang perlu dipertahankan pemerintah maupun masyarakat,” ujar Saragih.
Menurut Saragih, Pemkab Simalungun akan mencoba melakukan kerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota di Kepulauan Nias dalam hal membangun potensi wisata. “Nias itu bisa dikatakan sebagai bagian dari Danau Toba juga,” kata Saragih.


Sumber Gambar : www.tribunnews.com

Sumber Gambar : www.kompas.com

Saturday, October 28, 2017

Ya'ahowu Festival Nias Islands 2017






Festival budaya, seni, adat, dan tradisi akan digelar di Pulau Nias, yang dipusatkan di Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, pada 23-26 November 2017. Acara yang bertajuk "Pesta Ya'ahowu Kepulauan Nias 2017" ini merupakan perhelatan tahunan yang telah menjadi pemikat para wisatawan, baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara.







Ajang Pesta Ya'ahowu 2017 ini melibatkan kelima daerah otonomi yang ada di pulau terdepan di Samudra Hindia itu, yakni Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias, dan Kota Gunungsitoli. Kali ini giliran Kota Gunungsitoli menjadi tuan rumah. Sebelumnya, tahun 2016, Kabupaten Nias Selatan menjadi penyelenggara festival ini. 
Berbagai atraksi budaya, seperti tari perang (faluaya), tari moyo, tari maena, dan pertunjukan seni tradisi Nias lainnya akan diperagakan oleh "ono niha"—sebutan yang merujuk pada orang Nias—dalam balutan kemegahan baju tradisional yang memikat. 
Tak susah untuk bisa tiba ke Kota Gunungsitoli. Tersedia minimal 6 penerbangan setiap hari dari kota Anda menuju Bandara Binaka Gunungsitoli dengan transit terlebih dahulu di Bandar Udara Kualanamu Medan.

Nias Indah Travel - Let's Travel With Us.. . 082167722221


Sumber : https://goo.gl/BwUrYU

Thursday, October 12, 2017

Goes to Afulu By Mathias Pettersen


HOW CAN YOU NOT LOVE INDONESIA?

Welcome Nias Mathias Pettersen



[Show]

Lahewa harbour is the main port of North Nias Regency (Kabupaten Nias Utara). It’s the third most important port on Nias Island, after Gunung Sitoli and Teluk Dalam. The harbour is surrounded by large protected lagoons, which makes Lahewa a popular stop-over and re-supply point for long distance sailors. Since Lahewa was listed in the sailing bible “101 anchorages within the Indonesian archipelago” there has been a steady increase of foreign sailing boats here.


If you want to travel like him please contact us

Nias Indah Travel  082167722221


More Images Here





 Image By Panoramio